STRATEGI PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIF
Oleh :
Asep Moch. Ridwan, Drs., M.Pd
Siti Mariah, Dra., M.Pd
Rachmat Gumilar, S.Pd., M.Pd
1. PENDAHULUAN.
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya
dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang
efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i( 2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan
yang sesuai baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka
organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya,
mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”. Oleh karena itu disini
diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan,
fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan . Perencanaan sumber daya
manusia (Human Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa
depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan
aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer
lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia. Tujuan
dari integrasi system adalah untuk menciptakan proses prediksi demand sumber
daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara
kuantitatif, dibandingkandengan prediksi ketersediaan yang berasal dari
program-program SDM. Oleh karena itu, perencanaan sumber daya manusia harus
disesuaikan dengan strategi tertentu agar tujuan utama dalam memflitasi keefektifan
organisasi dapat tercapai.
Strategi bisnis di masa yang akan datang yang
dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer untuk mengembangkan
program-program yang mampu menterjemahkan current issues dan mendukung rencana
bisnis masa depan. Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber daya
manusia (SDM) dapat membangun perencanaan bisnis yang pada akhirnya menentukan
kebutuhan SDM. Beberapa faktoreksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan
perencanaan SDM, antara lain: globalisasi, kemajuan teknologi, pertumbuhan
ekonomi dan perubahan komposisi angkatan kerja. Perubahan karakteristik
angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya tingkat pertumbuhan tenaga
kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan tua, dan peningkatan
diversitas tenaga kerja membuktikan perlunya kebutuhan perencanaan SDM. Dengan
demikian, proyeksi demografis terhadap angkatan kerja di masa depan akan
membawa implikasi bagi pengelolaan sumber daya manusia yang efektif. Peramalan
kebutuhan sumber daya manusiadi masa depan serta perencanaan pemenuhan
kebutuhan sumber daya manusia tersebut merupakan bagian dalam perencanaan
sumber daya manusia yang meliputi pencapaian tujuan dan implementasi
program-program. Dalam perkembangannya, perencanaan sumber, perencanaan sumber
manusia juga meliputi pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keefektrifan program-program yang sedang berjalan dan memberikan informasi
kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program
pada saat diperlukan. Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan
organisasi, yang harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang organisasi (Jackson & Schuler, 1990). Dengan demikian,
perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu proses menterjemahkan strategi
bisnis menjadi kebutuhan sumber daya manusia baik kualitatif maupun kuantitatif
melalui tahapan tertentu.
2. BERBAGAI PENGERTIAN DAN STRATEGI PERENCANAAN SDM
Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM
sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk
memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan
tersedia pada saat mereka dibutuhkan”. Kemudian Eric Vetter dalam Jackson &
Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) mendefinisikan Perencanaan
sumber daya manusia (HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi
yang diinginkan di masa depan. Dari konsep tersebut, perncanaan sumber daya
manusia dipandang sebagai proses linear, dengan menggunakan data dan proses
masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan (long-term).
Dari beberapa pengertian tadi ,maka perencanaan SDM
adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan
strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja/pegawai dimasa
yang akan datang dalam suatu organisasi (publik,bisnis ) dengan menggunakan
sumber informasi yang tepat guna penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan
kualitas sesuai yang dibutuhkan. Adapun dalam perencanaan tersebut memerlukan
suatu strategi yang didalamnya terdapat seperangkat proses-proses dan aktivitas
yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia pada setiap level
manajemen untuk menyelesaikan masalah organisasi guna meningkatkan kinerja
organisasi saat ini dan masa depan serta menghasilkan keunggulan bersaing
berkelanjutan. Dengan demikian, tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah
memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang
tepat,sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara
menyeluruh. Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber daya manusia
yang efektif menurut Manzini (1996) untuk, terdapat tiga tipe perencanaan yang
saling terkait dan merupakan satu kesatuan sistem perencanaan tunggal. Pertama,
strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi
dalam lingkungan persaingan, Kedua, operational planning, yang
menunjukkandemand terhadap SDM, dan Ketiga, human resources planning, yang
digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya
manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menmggabungkan program
pengembangan dan kebijaksanaan SDM.
Perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan
strategik perlu diintegrasikan untuk memudahkan organisasi melakukan berbagai
tindakan yang diperlukan ,manakala terjadi perubahan dan tuntutan tujuan
pengintegrasian perencanaan sumber daya manusia adalah untuk mengidentifikasi
dan menggabubungkan faktor-faktor perencanaan yang saling terkait, sistematrik,
dan konsisten. Salah satu alasan untuk mengintegrasikan perencanaan sumber daya
manusia dengan perencanaan strategik dan operasional adalah untuk
mengidentifikasi human resources gap antara demand dan supply, dalam rangka
menciptakan proses yang memprediksi demand sumber daya manusia yang muncul dari
perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif dibandingkan dengan
prediksi ketersediaan yang berasal dari program-program SDM. Pemenuhan
kebutuhan sumber daya manusia organisasi di masa depan ditentukan oleh kondisi
faktor lingkungan dan ketidakpastian, diserta tren pergeseran organisasi dewasa
ini. Organisasi dituntut untuk semakin mengandalkan pada speed atau kecepatan,
yaitu mengupayakan yang terbaik dan tercepat dalam memenuhi kebutuhan
tuntutan/pasar (Schuler & Walker, 1990).
3. MANFAAT PENGEMBANGAN SDM DI MASA DEPAN
Pimpinan yang secara teratur melakukan proses
pengembangan strategi sumber daya manusia pada organisasinya akan memperoleh
manfaat berupa distinctive capability (kemampuan berbeda) dalam beberapa hal
dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan, seperti :Yang sifatnya
strategis yakni :
1. Kemampuan mendifinisikan kesempatan maupun
ancaman bagi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan bisnis.
2. Dapat memicu pemikiran baru dalam memandang
isu-isu sumber daya manusia dengan orientasi dan mendisdik patisipan serta
menyajikan perluasan perspektif.
3. Menguji komitmen manajemen terhadap tindakan yang
dilakukan sehingga dapat menciptakan proses bagi alokasi sumber daya
program-program spesifik dan aktivitas.
4. Mengembangkan “sense of urgency” dan komitmen
untuk bertindak.
Kemudian yang sifatnya opersional ,perencanaan SDM
dapat bermamfaat untuk :
1. Meningkatkan pendayagunaan SDM guna
memberi kontribusi terbaik,
2. Menyelaraskan aktivitas SDM
dengan sasaran organisasi agar setiap pegawai/tenaga kerja dapat mengotimalkan
potensi dan ketrampilannya guna meningkatkan kinerja organisasi,
3. Penghematan tenaga,biaya, waktu
yang diperlukan ,sehingga dapat meningkatkan efisiensi guna
kesejahteraanpegawai/karyawan.(Nawawi, 1997: 143)
Adapun pola yang dapat digunakan dalam penyusunan
strategi sumber daya manusia organisasi di masa depan antara lain , (Schuler
& Walker, 1990) : · Manajer lini menangani aktivitas sumber daya manusia
(strategik dan manajerial), sementara administrasi sumber daya manusia
ditangani oleh pimpinan unit teknis operasional. · Manajer lini dan Biro
kepegawaian/ sumber daya manusia saling berbagi tanggung jawab dan kegiatan,
dalam kontek manajer lini sebagai pemilik dan sumber daya manusia sebagai
konsultan. · Departemen sumber daya manusia berperan dalam melatih manajer dalam
praktik-praktik sumber daya manusia dan meningkatkan kesadaran para manajer
berhubungan dengan HR concerns
4. TAHAPAN PERENCANAAN SDM
Menurut Jackson dan Schuler (1990), perencanaan
sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan
dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern.
Langkahlangkah tersebut meliputi :
1. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan
permintaan maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi
perencanaan bisnis masa depan.
2. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya
manusia
3. Merancang dan mengimplementasikan program-program
yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber
daya manusia
4. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang
berjalan.
Keempat tahap tersebut dapat diimplementasikan pada
pencapaian tujuan jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai
tiga tahun), maupun jangka panjang (lebih dari tiga tahun). Rothwell (1995)
menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya manusia yang meliputi tahap :
(1) investigasi baik pada lingkungan eksternal,
internal, organisasional:
(2) forecasting atau peramalan atas ketersediaan
supply dan demand sumber daya manusia saat ini dan masa depan;
(3) perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi,
dan lain-lain;
(4) utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan
kemudian memberikan feedback bagi proses awal.
Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam
merencanakan sumber daya manusia adalah dengan actiondriven ,yang memudahkan
organisasi untuk menfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau
skill-need, daripada melakukan perhitungan numerik dwengan angka yang besar
untuk seluruh bagian organisasi. Perencanaan sumber daya manusia umumnya
dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model MSDM meski pada praktiknya
tidak selalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan sumber daya manusia
merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan “strategik,” implikasinya
menjadi tidak sama dengan “manpower planning” meski tekniknya mencakup hal yang
sama. Manpower planning menggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya
forecasting apakah ada ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja,
serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara
aspek-aspek perencanaan sumber daya manusia terhadap pengembangan bisnis
sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan sumber daya manusia harus
dilihat sebagai suatu tanggung jawab ini.
5. KESENJANGAN DALAM PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam perencanaan SDM tidaklah semudah apa yang
dibayangkan, kendati telah ada perhitungan dan pertimbangan berdasarkan
kecenderungan dan data yang tersedia, tapi kemelencengan bisa saja terjadi. Hal
ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor
lingkungan , kebijakan yang tidak diantisipasisi sebelumnya. Proses perencanaan
sering tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena kebijakan perencanaan tidak
dibuat secara detil, sehingga terjadi kesenjangan antara kebijakan sebelumnya
dengan aspek teknis operasional secara empiris .
Persoalan yang dihadapi dalam perencanaan sumber
daya manusia dalam pengembangan dan implementasinya dari strategi sumber daya
manusia dapat dikelompokkan ke dalam empat permasalah (Rothwell, 1995) :
·
Pertama, perencanaan menjadi suatu
problema yang dirasa tidak bermanfaat karena adanya perubahan pada lingkungan
eksternal organisasi, meskipun nampak adanya peningkatan kebutuhan bagi
perencanaan.
·
Kedua, realitas dan bergesernya
kaleidoskop prioritas kebijakan dan strategi yang ditentukan oleh keterlibatan
interes group yang memiliki power.
·
Ketiga, kelompok faktor-faktor yang
berkaitan dengan sifat manajemen dan ketrampilan serta kemampuan manajer yang
memiliki preferensi bagi adatasi pragmatik di luar konseptualisasi, dan rasa
ketidakpercayaan terhadap teori atau perencanaan, yang dapat disebabkan oleh
kurangnya data, kurangnya pengertian manajemen lini, dan kurangnya rencana
korporasi.
·
Keempat, pendekatan teoritik konseptual
yang dilakukan dalam pengujian kematangan perencanaan sumber daya manusia
sangat idealistik dan preskriptif, di sisi lain tidak memenuhi realita
organisasi dan cara manajer mengatasi masalah-masalah spesifik.
Permasalahan tersebut merupakan sebuah resiko yang
perlu adanya antisipasi dengan menerapkan aspek fleksibilitas ,manakala terjadi
kesenjangan di lapangan. Namun sedapat mungkin manajer telah menyiapkan
langkah-langkah antisipasi secara cermat setiap perkembangan yang terjadi ,
karena pada dasarnya sebuah bangunan perencanaan SDM tidak harus dibongkar
secara mendasar , jika ada kekurangan dan kelemahan ,tentu ada upaya mengatasi
jalan keluar yang terbaik. Oleh karena itu diperlukan analisis terhadap perencanaan
yang dibuat dengan menerapkan analisis SWOT.
6. IMPLEMENTASI PERENCANAAN SDM
Pemilihan teknik merupakan starting point dalam
melaksanakan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai
dan budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya manusia
(Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses rekrutmen dan
perencanaan karir.
a. Rekrutmen Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan
antara supply dan demand serta penyesuaian melalui rekrutmen, sebelumnya
dilihat sebagai alasan perencanaan manpower tradisional. Oleh karena itu
diperlukan pendekatan baru yang mempertimbangkan kombinasi kompetensi karyawan
melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki.
Perencanaan MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan
datang bagi orang-orang yang diperlukan untuk menyampaikan produk-produk
inovatif atau pelayanan berkualitas yang difokuskan melalui strategi bisnis
dalam proses rekrutmen.
b. Perencanaan Karir Hal ini membutuhkan pengertian
proses-proses yang diintegrasikan pada karekteristik individual dan preferensi
dengan implikasinya pada : budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi bisnis
dan panduan, struktur organisasi dan perubahan, sistem reward, penelitian dan
sistem pengembangan, serta penilaian dan sistem promosi. Beberapa organisasi
dewasa ini menekankan pada tanggung jawab individual bagi pengembangan karir
masing-masing. Sistem mentoring formal maupun informal diperkenalkan untuk
membantu pencapaian pengembangan karir. Seberapa jauh fleksibelitas dan
efisiensi organisasi ditentukan oleh kebijakan pemerintah, baik fiskal maupun
pasar tenaga kerja.
c. Evaluasi Perencanaan SDM Perencana sumber daya
manusia dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian antara supply dan demand
bagi sejumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dengan keterampilan yang
sesuai : perencanaan sumber daya manusia juga berguna sebagai “early warning”
organisasi terhadap implikasi strategi bisnis bagi pengembangan sumber daya
manusia dengan melakukan audit terhadap SDM.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi
perencanaan sumber daya manusia meliputi:
a. Audit sederhana terhadap sasaran apaqkah memenuhi
tujuan, kekosongan terisi, biaya berkurang, dan sebagainya. Sedangkan tingkat
audit tergantung pada tujuan organisasi dan seberapa jauh analisis terhadap
keberhasilan maupunb penyimpangan dapat dilakukan.
b. Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur
organisasi lain sesuai standar penggunaan :
1.
Prosedur total kualitas; perlu bagi
kebutu8han pengawasan dan dapat menggambarkan atensi bagi ketidakcukupan SDM
2.
Prosedur investasi manusia; perlu
pengawasan bagi hasil pelatihan terhadap analisis kebutuhan pelatihan bagi
seluruh karyawan berbasis kontinyuitas.
3.
Pendekatan analitis bagi utilisasi
sumber daya manusia dan pengawasan hasil
c. Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi
generalv atau survai sikap karyawan
d. Dimasukkannya hal-hal berikut sebagai bagian
audit yang lebih luas atau tinjauan fungsi SDM:
· Nilai tambah yang diperoleh
organisasi, misalnya dalam mengembangkan manusia atau pengurangan perpindahan
tenaga kerja.
· Dalam pemenuhan target departemen sumber daya
manusia atau penetapan fungsi
· Dalam pengwasan pencapaian “equal opportunity
target” dalam hal gender atau ras
· Sebagai bagian bentuk internal atau
eksternal bench-marking komporasi dari perencanaan sumber daya manusia yang
digunakan dan outcomes dalam bagian lain di organisasi yang sama
e. Melakukan review atas penilaian individu. Dengan
demikian, dapat dijelaskan bahwa tujuan perencanaan sumber daya manusia adalh
memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat,
sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara
menyeluruh. Salah satu hasil evaluasi penerapan program jangkan panjang dapat
ditujukan bagi perencanaan program suksesi.
7. PERENCANAAN SDM DI LEMBAGA PENDIDIKAN
Perencanaan adalah sebuah
strategi bagi penentuan tindakan dimasa depan. Perencanaan memberikan cara yang luar biasa untuk mengatasi tantangan
dimasa yang akan datang pula, baik dalam hal pemenuhan akan
tenaga kerja, pemindahan serta pelatihan.
Sumber daya manusia dan
personalia merupakan elemen paling penting dalam setiap lembaga (pendidikan).
Sdm dan personalia merupakan penentu mati atau majunya sebauh lembaga. Dalam hal ini sebagai penentu untuk
merencanakan. Maka setiap lembaga tidak bisa meremehkan akan
pentingnya perencaan.
Indonesia masih mempunyai
permasalahan yang cukup pelik untuk pemberdayaan sdm dan
personalia pendidikan, hal tersebut disebabkan kareana pemerintah tidak mempunyai perencanaan yang tepat untuk memajukan
dunia pendidikanatau malah pemerintah tidak ingin pendidikan ini maju
setara dengan bangsa yang lain, pendidikan hanya
dijadikan komuditas untuk menarik simpati masyarakat agar memilihnya dalam pilpres, pilkadal dan lain sebagainya.sehingga
pendidikan kita selalu menduduki peringkat paling wahid dari bawah
antara Negara ASEAN.
Permasalahan pemberdayaan sumber
daya manusia dan personalia pendidikan menurut
penulis yang paling krusial adlah terletak pada pemerataan pendidik dan tenaga pendidikan.
Dimana pendidik dan tenaga kependidikan yang ada saat ini hanya tersebar
dipulau jawa, itupun mengindikasikan banyak yang tidak berkualitas, sedang
dipihak lain diluar jawa masih kekurang pendidik dan tenaga kependidikan.
Permasalahan ini nampaknya belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah,
sebetulnya pemerintah dalam hal ini depag dan
diknas telah memberikan iming-iming kenaikan gaji, pangkat dan perumahan
namun belum menarik.
Pelatihan bagi pendidik dan tenaga kepandidikan masih
menyisakan persoalan mulai dari
diskriminasi, hanya terkesan untuk pariwisata gratis, srte menghabiskan
anggaran. Serta yang menyedihkan
widyaiswara pun pengetahuannya out of date, tentu hal ini akan mempengaruhi
kinerjanya dalam memberikan pelayanan kepada audiensya.
Permasalahan yang cukup krusial yang tidak kalah
peliknya adalah soal perekrutan pendidik dan
tenaga pendidikan yang tidak berdasarkan atas kebutuhan, bagaimana akan berdasar kebutuhan kalau dalam perekrutannya tidak
memperhatikan perencanaan dan analisis kebutuhan tenaga kerja. Nomor
induk tenaga kerja yang ganda, dll
Salah
satu artikel Perencanaan SDM Pendidikan memberikan
beberapa penawaran dan alternative untuk sedikit mengurai permasalahan
diatas, walaupun hal ini jauh dari kesempurnaan. penulis artikel tersebut merangkum
kedalam bagan di bawah ini:
PERMASALAHAN
|
PERENCANAAN
SDM
|
ALTERNATIF
SOLUSI
|
1.
Banyaknya guru yang beredar dipulau jawa dan perkotaan dan mereka kekurangan
jam mengajar sesuai amanat UU
2.
Kemampuan
daerah untuk pengadaan guru mengalami keterbatasan
3.
Selama
ini pemerintah kurang memperhatikan pengakatan personalia
pendidikan(pustakawan) sedangkan dia mempunayi funsi untuk membatu kelancaran
penerapan KTSP
|
PEMERATAAN
|
1.
penempatan
guru didaerah terpencil dengan iming-iming kenaikan 2x gaji, perumahan, serta
kenaikan pangkat.
2.
Pemerintah
daerah perlu memaksimalkan pegawai selain guru untuk menjadi guru dengan
pelatihan yang berkala.
3. Alangkah baiknya pemerintah secara bertahap mengankat dan
menyebar pustakawan sampai kepada lemabaga pendidikan daerah agar terjadi
pemerataan dan membantu kelancaran penerapan ktsp, tentu dengan dilengkapi
bukunya dan fasilitas dan ruang yang memadai
|
1. Guru dalam
penguasaan metode dan pengetahuan out of date dalam proses KBM.
2. Pelatihan
masih bersifat diskriminatif antara pns dan non pns
3. Pelatihan hanya dijadikan untuk
ajang refresing gratis + uang saku, serta membebani sekolah karena guru
meninggalkan tugas mengajar.
4. Widyaiswara dengan persolannya
yang kompleks dari kurang perencanaan dalam bahan ajar, pengatahuan yang ketinggalan jaman, penguasaan materi yang rendah, metode yang tidak
atraktif dll
|
PELATIHAN
|
1. pemerintah mengadakan pelatihan
kepada guru tentang metode pembelajaran yang baru.
2. peraturan yang mengatur hal
tersebut perlu dirubah dengan memperhatikan perbedaan status kepegawaian yang
ada.
3. pemerintah dalam hal ini hanya
sabagai fasilitator dengan memberikan kebebasan bagi guru untuk memelih
materi dan tempatnya yang telah ditentukan pemerintah dengan memberikan dukungan pendanaan dan fasilitas lainnya.
4. pemerintah dalam hal ini
balitbang depag perlu mentraing serta memberikan beasiswa untuk menempuh
pendidikan yang lebih tinggi.
|
1. Rekrutmen guru mengandalkan KKN
terutama pegawai honorer
2. tidakmengunakananalisisdan perencanaan akan kebutuhan
guru
3. sistem
kepegawaian masih amburadul dan minat kaum muda menjadi guru rendah
4. pengangkatan personalia
pendidikan (kepsek) tanpa menggunakan
criteria yang jelas
|
REKRUTMEN
|
1. pemerintah lebih baik
mengalokasikan pengangkatan guru muda professional, yang ditest dengan
berlapis.
2. membandingkan
rasio guru murid
dan mengangkat berdasarkan kebutuhan.
3. menata ulang system penerimaan
guru dengan mengangkat lulusan terbaik FIP
secara langsung, menaikkan honorarium setara dengan pegawai yang lain,
supaya menarik kaum muda yang pintar dan
cerdas untuk menjadi guru lambat-laun
kualitas pendidikan akan meningkat
4. dalam
pengangkatan kepsek sesuai aturan yang ada ditambah seluruh calaon didebatkan
dihadapan guru dan siswa tentang visi dan
misi,kemudian guru dan siswa memilih dengan JURDIL
|
7. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource
Planning) merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumberdaya manusia yang
mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan
sumberdaya manusia (pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam
jumlah dan kualitas yang diperlukan .Perencanaan SDM sebagai; proses manajemen
dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat
ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai
pedoman perencanaan di masa depan .
2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan
pada perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara
pencapaian tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian
berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan
program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi
pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.
3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya
manusia harusdisesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan
adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi
keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan sumber daya manusia harus
diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembang
sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .
DAFTAR PUSTAKA
Jackson, S.E., & Schuler, R.S. 1990.
Human Resource Planning: Challenges for Industrial/Organization Psychologists.
New York, West Publishing Company.
Allyn & Bacon Nawawi, Hadari, 2001,
Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Nursanti, T.Desy, 2002, Strategi
Teintegrasi Dalam Perencanaan SDM , dalam Usmara, A (ed), Paradigma Baru
Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Amara books.
Purnama, N. 2000. Membangun Keunggulan
Bersaing Melalui Integrasi Perencanaan Strategik dan Perendanaan SDM. Jakarta,
Usahawan, 7(29):3-8 Riva’i, Veithzal,
2004, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan : dari teori ke praktek,
Jakarta ,Radja Grapindo Persada.
Rothwell, S. 1995. Human Resource
Planning. In J. Storey (ED). Human Resource Management: A Critical Text .
London.
Routledge Schuler. R.S., & Walker,
J.W. 1990. Human Resource Strategy: Focusing on Issues and Actions.
Organizational Dynamics, New York, West Publishing Company .
_________. Artikel Perencanaan SDM Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar